PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir, telah terjadi perubahan iklim yang sangat terasa di
bumi. Hal ini sangat berpengaruh pada alam dan aktivitas manusia. Salah satunya
adalah terdapat anomali suhu yang mencolok, yang mengakibatkan banyak
terjadinya fenomena alam seperti pemanasan global dan peristiwa El Nino dan La
Nina.
Peristiwa El
Nino dan La Nina merupakan gejala alam yang tak bisa dihilangkan tetapi hanya
bisa dihindari. Banyak sekali dampak dan pengaruh peristiwa El Nino dan La Nina
di dalam aktivitas dan kehidupan manusia juga di alam. Untuk itu perlu sekali
peristiwa El Nino dan La Nina untuk dikaji.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa pengertian El Nino dan La Nina ?
- Apa faktor penyebabnya ?
- Bagaimana proses terjadinya ?
- Bagaimana pengaruh dan dampaknya bagi manusia dan alam ?
- Tujuan
- Agar Siswa lebih perhatian terhadap fenomena alam yang terjadi di lingkungan manusia.
- Agar mahasiswa dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan.
- Manfaat
- Siswa mengerti fenomena yang terjadi di alam.
- Mengetahui apa itu El Nino dan La Nina, faktor penyebabnya, proses terjadinya, dampaknya dan bagaimana pengaruhnya terhadap alam serta manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
El Nino dan
La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di
sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu bentuk penyimpangan iklim di
Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah
katulistiwa bagian tengah dan timur.
Sebagai
indikator untuk memantau kejadian El Nino, biasanya digunakan data pengukuran
suhu permukaan laut pada bujur 170°BB – 120°BB dan lintang 5°LS – 5°LU, dimana anomali positif mengindikasikan terjadinya El Nino. Dan fenomena
La Nina ditandai dengan menurunnya suhu permukaan laut pada bujur 170°BB – 120°BB dan pada
lintang 5°LS – 5°LU dimana anomali negatif, sehingga sering juga disebut sebagai fase
dingin. Kedua fenomena di perairan pasifik ini memberikan dampak yang
signifikan bagi kehidupan manusia.
2.
Faktor Penyebab
- Anomali suhu yang mencolok di perairan samudera pasifik.
- Melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik yang menyebabkan pergerakan angin jauh dari normal.
- Kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang disebabkan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi di perairan peru pada saat musim panas.
- Adanya perbedaan arus laut di perairan samudera pasifik.
3.
Proses Terjadinya
Keadaan Perairan Samudera Pasifik saat Normal
Keadaan Perairan Samudera Pasifik saat terjadi El Nino
Pada bulan desember, posisi matahari
berada di titik balik selatan bumi, sehingga daerang lintang selatan mengalami
musim panas. Di Peru mengalami musim panas dan arus laut dingin Humboldt
tergantikan oleh arus laut panas. Karena kuatnya penyinaran oleh sinar matahari
perairan di pasifik tengah dan timur, menyebabakan meningkatnya suhu dan
kelembapan udara pada atmosfer. Sehingga tekanan udara di pasifik tengah dan
timur rendah, yang kemudian yang diikuti awan-awan konvektif (awan yang terbentuk
oleh penyinaran matahari yang kuat). Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan
udaranya tinggi yaitu di Indonesia (yang pada dasarnya dipengaruhi oleh angin
musoon, angin passat dan angin lokal. Akan tetapi pengaruh angin munsoon yang
lebih kuat dari daratan Asia), menyebabkan sulit terbentuknya awan. Karena
sifat dari udara yang bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara
rendah. Menyebabkan udara dari pasifik barat bergerak ke pasifik tengah dan
timur. Hal ini juga yang menyebabkan awan konvektif di atas Indonesia bergeser
ke pasifik tengah dan timur.
Keadaan Samudera Pasifik saat terjadi La Nina
Sedangkan La Nina sebaliknya dari El
Nino, terjadi saat permukaan laut di pasifik tengah dan timur suhunya lebih
rendah dari biasanya pada waktu-waktu tertentu. Dan tekanan udara kawasan
pasifik barat menurun yang memungkinkan terbentuknya awan. Sehingga tekanan
udara di pasifik tengah dan timur tinggi, yang menghambat terbentuknya awan.
Sedangkan di bagian pasifik barat tekanan udaranya rendah yaitu di Indonesia
yang memudahkan terbentuknya awan cumulus nimbus, awan ini menimbulkan turun
hujan lebat yang juga disertai petir. Karena sifat dari udara yang bergerak
dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Menyebabkan udara dari pasifik
tengah dan timur bergerak ke pasifik barat. Hal ini juga yang menyebabkan awan
konvektif di atas pasifik ttengah dan timur bergeser ke pasifik barat.
4.
Dampak dan Pengaruh
- Pada Alam
- Seperti pada saat terjadi El Nino di satu sisi dapat mengakibatkan meningkatnya suhu dan salinitas air laut yang dapat membahayakan padang lamun (sea grass) dan terumbu karang (coral reef) sebagai habitat dari berbagai jenis ikan. Padang lamun dan terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground) dan tempat mencari makan (feeding ground) bagi ikan-ikan. Padang lamun dan terumbu karang bila terkena sinar matahari berlebihan pertumbuhannya akan terganggu, rusak dan mati. Padang lamun dapat hidup dengan suhu optimum sekitar 28-30°C, kedalaman 0-22 m dan salinitas 25-35 ppt. Padang lamun memiliki nilai prodiktivitas yang tinggi yang bermanfaat bagi komunitas yang hidup di habitat tersebut. Ikan-ikan yang menghuni padang lamun, di antaranya: ikan-ikan parrot (Scarus dan Sparisoma), ikan surgeon (Acanthurus), ikan-ikan ballyhoo (Hemiramphus brasiliensis), ikan rudder (Kyphosus sectatrix), ikan trigger (Melichthys radula), dugong (Trichechus manatus), juvenile ikan, mollusca, echinoidea, dan crustacea. Sedangkan terumbu karang dapat tumbuh pada suhu 25-29°C, kedalaman 0-50 m dan salinitas 34-36 ppt. Pada saat El Nino, terjadi peningkatan pemutihan (bleaching) pada karang yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya ikan-ikan yang biasa hidup bergantung pada terumbu karang, begitu juga dengan padang lamun. Karena suhu yang semakin panas dan berkurangnya habitat, maka ikan-ikan akan melakukan migrasi ke tempat yang lebih dingin. El Nino juga mengakibatkan penurunan populasi ikan di Laut Pasifik, khususnya jenis pelagis seperti ikan sardine (Sardinops sagax), anchoveta (Engaulis ringens), ikan mackerel (Tranchurus murphyi dan Scomber japonicuperuanus) berkurang karena sedikitnya makanan yang tersedia. Hal ini semua dapat mengakibatkan berkurangnya hasil perikanan tangkap.
- Di sisi lain upwelling juga dapat menaikkan biomassa plankton, yaitu seperti yang terjadi di wilayah Barat Sumatera dan Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terdapat peningkatan jumlah klorofil, plankton dan massa air yang mengandung banyak nutrien yang sangat bermanfaat bagi ikan. Pada saat inilah terdapat banyak ikan yang dapat menguntungkan dalam sektor perikanan tangkap.
- Naiknya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat El Nino, menyebabkan pembentukan awan yang intensif. Hal ini yang menjadikan curah hujan yang tinggi di kawasan pasifik tengah dan timur. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat terjadi kekeringan yang jauh dari normal.
- Turunnya tekanan udara di pasifik tengah dan timur saat La Nina, menjadi hambatan terbentuknya awan di daerah ini, sehingga mengalami kekeringan. Sedangkan sebaliknya, di daerah pasifik barat curah hujan sangat tinggi. Hal ini menimbulkan banjir yang parah di Indonesia.
2.
Pada Manusia
Meningkatnya
suhu permukaan laut yang biasanya dingin di perairan , mengakibatkan perairan
yang tadinya subur akan ikan menjadi sebaliknya. Hal ini menyebabkan nelayan
kesulitan mendapatkan ikan di perairan.
BAB III
1.
Kesimpulan
Peristiwa El
Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi di peairan samudera
pasifik. Yang kedua-duanya menyebabkan bencana pada daerah di sekitar perairan
samudera pasifik. Daerah satu mengalami curah hujan yang sangat tinggi sehingga
menyebabkan banjir, sedangkan daerah satunya mengalami kekeringan yang luar
biasa. Yang menakutkan peristiwa El Nino dan La Nina tidak dapat dihindari akan
tetapi dapat terdeteksi, sehingga negara-negara yang berada di sekitar samudera
pasifik sebaiknya melakukan persiapan untuk mitigasi bencana.
2. Saran
Penulis menyarankan agar mewaspadai gejala alam
tersebut karena peristiwa El Nino dan La Nina bisa menyebabkan bencana pada
daerah di sekitar perairan samudra pasifik. Daerah satu mengalami curah hujan
yang sangat tinggi sehingga dapat menyebabkan banjir, sedangkan daerah yang
satunya mengalami kekeringan yang luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Tjasyono
bagong, KLIMATOLOGI, Penerbit ITB, Bandung
No comments:
Post a Comment