Kumpulan Makalah Terlengkap, Tutorial Dapodik, Tutorial PMP, Perangkat Pembelajaran Kurikulum KTSP 2006 Dan KTSP 2013 SD

Search

Saturday, December 23, 2017

MAKALAH PSIKOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM



                               MAKALAH
PSIKOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan

Dosen pengampu  : Darisman







Di susun oleh   :
Sri Wahyuni Ayu Wangi




FAKULTAS TARBIAH
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SABILI BANDUNG
Jl. Gagak No. 15 Bandung Telp. (022) 76203472/92851968





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala ni’mat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati indahnya hidup didunia dengan penuh kedamaian, kebahagiaan dan tidak kekurangan suatu apapun.
Syukur Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan tugas berupa makalah yang berjudul “PSIKOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM”, dengan tujuan mengetahuitentang Hakikat Manusia di lahirkan. Saya menghaturkan terimakasih atas partisipasi dari semua pihak terkait atas terselesaikannya Makalah ini dengan tepat waktu. Disamping itu juga saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dari segala aspek. Hal itu sepenuhnya saya sadari merupakan kealfaan serta terbatasnya wawasan dan pengetahuan yang saya miliki saat ini. Oleh Karena itu saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak  demi terciptanya perbaikan khususnya pada diri saya.
Akhirnya saya berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi semua pihak yang membaca karya tulis ini. Aamiinnn….

Caringin, 01 Desember 2016

                                                                                                                                 Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Manusia adalah makhlukNya yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan di bandingkan makhluk-makhluk yang lain. Manusia di lengkapi akal untuk berfikir yang membedakannya dengan binatang, Mengenai proses kejadian manusia dalam Al-Qur’an (Qs. Al-hijr 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup
Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evousi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang, di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya prosesi evaluasi tersebut. Khususnya agama islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah nabi Adam as disusul dengan Siti Hawa dan kemudian keturunan-keturunannya sehingga menjadi banyak seperti sekarang. Untuk itu dalam makalah iniakan di jelaskan proses kejadian manusia menuut Al-Qur’an dan Hadits.
B.     Identitas Masalah

·         Apa pengertian psikologi secara etimologi?
·         Apa pengertian Psikologi secara terminologi?
·         Apa pengertian psikologi menurut pandangan para ahli?
·         Apa yang disebut dengan jiwa dan ruh?
·         Bagaimana hakikat manusia di lahirkan?
·         Bagaimana tahapan-tahapan manusia dilahirkan menurut Al-qur’an dan Hadits?
·         Bagaimana Tahapan-tahapan perkembanganmanusia menurut Al-Qur’an dan Hadits?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk m
engetahui pengertian psikologi
2.      Untuk mengetahui dari apa manusia diciptakan hingga ia berkembang
3.      Untuk mengetahui bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an dan Hadits
4.      Untuk mengetahui tahapan perkembangan manusia
D.    Manfaat Penulisan

salah satu manfaatnya dapat mengetahui hakikat manusia diciptakan oleh Allah beserta tugas-tugasnya sebagai khalifah di bumi, yang dapat memotifasi untuk menuju hidup yang lebih baik dan sesuai dengan tuntutan ajaran agama islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan hadis.



BAB II
KONSEP DASAR PSIKOLOGI



A.     Psikologi Secara Etimologi

Psikologi berasal dari perkataan Yunani “Psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara Etimologi psikologi artinya ilmu mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa.
B.     Psikologo Secara Terminologi

Menurut terminologi, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakikatnya asal usul proses bekerjanya dan akibat-akibat yang di timbulkan.
C.     Psikologi Menurut Pendapat Para Ahli

·         Menurut Crow dan crow
Psikologi adalah tingkah laku manusia yaitu interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain maupun bukan manusia, hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya.
·         Menurut Sartain
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme hidup, terutama tingkah laku manusia.
·         Menurut Wundt
Psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita sebut pengalaman dalam sensasi dan perasaan sendiri, fikiran serta kehendak kita yang bertolak belakang dengan setiap objek pengalaman luar. yang melahirkan pokok-pokok permasalahan ilmu alam.
·         Menurut Chaplin
Dalam dictionary of psychology menyebutkan bahwa psikologimerupakan ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan
·         Menurut Dakir
Psikologi merupakan ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
·         Menurut Muhibbin Syah
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu, maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
·         Menurut Dr. Singgih Dirgagunasa
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
.
·         Menurut Plato dan Aristoteles
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta proses sampai akhir.
·         Menurut Jhon Broadus Watson
Psikologi adalah ilmu yang mempelajar tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan.
·         Menurut Woordworth dan Marquis
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari aktifitas individu sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dan hubungannya dengan alam sekitar.
·         Menurut Knight
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari secara sistematis tentang pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan, normal dan abnormal, individu atau soaial.
·         Menurut Hilgert
Psikologi yaitu mempelajari tingkah lakumanusia dan hewaniah
·         Menurut Bruno
Psikologi dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Psikologimerupakan study mengenai ruh, pengetahuan mengenai kehidupan mental,dan ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku organisme.
·         Menurut Richard Mayer
Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
·         Menurut Koffka
·         Psikologi merupakan perilaku makhluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia luar.
Dari pendapat para ahli di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku tersebut menyangkut tingkah laku tampak maupun tidak tampak, disadari maupun tidak disadari.

D.    Tinjauan Jiwa dan Ruh Manusia serta Kedudukannya pada Kehidupan Manusia
Pengertian jiwa dan ruh
Jiwa dalam Bahasa Arab disebut Nafs, dan dalam Bahasa Yunani disebut Psyche yang di terjemahkan dengan jiwa atau souldalam Bahasa Ingris. Sedangkan roh biasanya di artikan dengan nyawa atau soirit.
Jadi sebenarnya sejak manusia mengalami proses kejadian sampai sempurna menjadi janin dan di lahirkan ke atas dunia, telah ada unsur lain yang bukan fisik material yang ikut menyusun semua peristiwa penciptaan itu.Justru adanya unsur nonfisik inilah yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya sebagai satu kelebihan, kelebihan ini akhirnya tampak nyata pada norma-norma nafsiyah (psikologis) dengan segala kegiatannya.
Plato berpendapat bahwa jiwa itu adalah sesuatu yang immaterial,abstrak dan sudah ada lebih dahulu di jaman praserisoris, kemudian ia bersarang di tubuh manusia dan bersarang di kepala,di dada dan di perut. Pendapat ini kemudian di kenal dengan istilah TRICHOTOMI. Menurut Plato ketiga unsur inilah yang mendasari seluruh aktivitas manusia. Dengan kata lain seluruh kegiatan kejiwaan hidup manusia mempunyai dasar yag kuat pada ketiga unsur tersebut. Sejajar denga tricotominya, Plato mengatakan bahwa mausia akan memiliki sifat bijaksana (jika fikiran menguasai dirinya) dan ksatria atau berani (jika kehendak menguasai dirinya) serta kesederhanaan (jika perasaan tunduk pada akalnya).
Sampai sekarang masalah roh masih ruang kosong dalam analisis dunia sains, hakikat wujudnya tidak terjaring oleh kemampuan penalaran rasional manusia apalagi hanya dengan pengamatan mata telanjang (Qs. Al-Isra : 85) Ibnu Qayyim al jauzy menyatakan pendapatnya, bahwa roh merupakan jisim nurani yang tinggi hidup bergerak menembus anggota-anggota tubuh dan menjalar di dalam diri manusia. Kalau tubuh sehat dan menerima bekas-bekas dari jisim halus ini maka ia akan tetap kekal berjalin dalam tubuh dan menghasilkan beberapa daya atau kemampuan rohaniah. Sebaliknya kalau tubuh itu rusak makaia melepaskan diri dan berpisah menuju alam arwah. akan tetapi roh tidak musnah, yang mati itu adalah jiwa. Jadi perbedaan jiwa dan roh adalah dari sifatnya.
Imam Al-gojalai berpendapat bahwa roh itu mempunyai 2 pengertian, Roh jasmaniah dan roh rohaniah, Roh jasmaniah ialah zat yang halus yang berpusat di ruangan hati  (jantung) serta menjalar pada semua urat nadi (pembuluh darah) semua menjalar ke seluruh tubuh. Karenanya manusia bisa bergerak dan dapat merasakan berbagai perasaan serta bisa berfikir atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan.
Sedangkan roh rohaniah adalah bagian dari yang goib,dengan roh rohaniah ini manusia bisa mengenali dirinya sendiri, dan mengenal Tuhannya serta menyadari keberadaan orang lain,(berkepribadian, berkeTuhanan dan berprikemanusiaan), sertabertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Roh inilah yang memegang komando dalam seluruh hidup dan kehidupannya, karena roh ini yang menerima perintah dari Allah dan larangannya. tetapi ia bukan jisim, bukan nafs dan bukan sesuatu yang melekat pada lainnya. Ia merupakan substansi yang wujud, berdiri sendiri,di ciptakan, oleh karenanya hanya menjadi urusan penciptanya saja.



BAB III
PSIKOLOGI MENURUT PERSPEKTIF ISLAM





A.    Hakikat Manusia Dilahirkan

Bagaimana manusia bisa mengenal penciptaNya jika ia sendiri tidak mengenal dirinya secara utuh, sebuah ilmu dibutuhkan untuk mencapai pengetahuan sejati sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya. Ilmu itu diberi nama ilmu tarekat, yaitu ilmu pengenalan diri, ilmu yang di gunakan untuk memahami identitas diri,berikut definisi masing-masing unsur pada manusia :
Ø  Jasad/fisik adalah yang memiliki bentuk atau wujud atau sosok yang tergambarkan, yang diciptakan dari tanah, yang dibentuk menjadi daging, tulang lalu membentuk; baan, kaki, tangan, panca indera dan sabagainya.
Ø  Jiwa/nafs adalah sesosok makhluk dalam wujud halus alam yang di bentuk dari unsur alam min sulaatin min thiin (ekstrak alam), yang hidup dan memiliki pengalaman, pikira, perasaan, intuisi, emosi dan akal.
Ø  Roh/ruh  adalah satukejadian uap atau gas yang keluar dari dalam hati kasar atau jantung. Uap atau gas ituberjalan ke seluruh bagian urat saraf di dalam tubuh manusia, unsur ini adalah bagian rahasia Allah, manusia tidak ada yang bisa menggapainya.
Ø  Qalbu adalah sifatnya jiwa yang selalu berubah-ubah bolak-balik) tdak tetap.
Asal kejadian manusia inilah yang perlu kita ikuti dan telusuri, karena dengan begitu kita akan mudah mengidentifikasi diri kita dan Al-Qur’an sudah mengisyaratkan bahwa unsur kejadian manusia terdiri atas 3 yaitu unsur badan/jasad, unsur jiwa, dan unsur roh.
1.    Jiwa/nafs dan ruh
 Sebagai tahap awal Allah mengambil sumpah pada Jiwa yang masih berada di alam gaib, para jiwa ini belumdipasangkan kedalam jasad karenanya ia masih bebas berterbangan dan menunggu di panggil untuk melaksanakan tugas. Allah berfirman dalamsurat Al-a’raf : 172 yang bermaksud: dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam mereka dan Allah mengambil  kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman :
“Bukankah aku ini Tuhanmu?”, mereka menjawab : “bahkan Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan demikian agar di hari akhiratkelak kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami adalah orang-orang lalai terhadap keesaanMu”.
Kondisi jiwa yang sudah di sumpah ini mengakui Allah sebagai dzat yang menciptakanny, dan jiwa juga mau menjadi saksiatas segala perbuatan jasad selama di dunia pada hari akhirat nanti. Setelah proses pengambilan sumpah tahap berikutnya adalah Allah menjelaskan tentang tugas pokok dalam kehidupan kelak, bahwa ia akan mengemban 2 tugas pokok yang mencakup jalan ketakwaan dan jalan kefasikan. Surat Asy-syam (91:7-10) Firmannya yang bermaksud :
“Dan demi nafas (jiwa) serta penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada Nafs itu jalan ketakwaan dan kefasikannya. Sesungguhya beruntunglah orang yang mensucikannya dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya.”.
Ini menunjukan bahwa sebelum jasad manusia di susun Allah terlebih dahulu mempersiapkan unsur pokok yang paling utama bagi sosok manusia yaitu jiwa yang sudah di berikan pemahaman hakikat ketuhanan dan keilmuwan. Jiwa yang telah mengaku dan mengenal arti keesaan, keagungan dan kebesaran Allah SWT dengan sepenuh haqqul yakin, sehingga ia bisa memilih mana jalan yang baik dan buruk, karena setiap manusia sudah di bekali pemahaman dan kesadaran yang pada setiap hal yang di lakukannya. Firman Allah dalam surat At-takwir : 1
“Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya”
Qs. Al-infitar : 1
“ Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang di kerjakannya dan apa yang di lalaikannya”
2.    Jasad/Fisik
Tahap kedua adalah penyusunan jasad/fisik/jasmani/tubuh manusia, unsur jasad atau jisim mausia terdiri dari seluruh anggota tubuh manusia yaitu kepala, badan, tangan, dan kaki yang terbuat dar salah satu unsur saripati tanah liat yang di dalamnya mengandung unsur protein. Ia dijadikan dari tanah liat yang sangat halus dan mempunyai bentuk dan wujud nyata, keadaan dan sifatnya kasat mata, dapat di sentuh/diraba, dapat berubah bentuk, dapat rusak dan dapat dimusnahkan. Diciptakannya jasad ini dalam rangka sebagai media/saranadi letakannya unsur yang pertama yaitu jiwa. sosok jwa yang sebelumnya sudah ditanamka berbagai pemahaman dan pengetahuan dasar kehidupan, lalu dipasangkan kedalam jasad manusia sehingga jadilah ia sesosok makhlik yang sadar.
Di dalam jasad ini Allah melengkapinya dengan akal dan hati, akal sebagai unsur perpustakaan utama, dan hati sebagai unsur halus yang merasa dan memahami, unsur hati juga terbagi menjadi 2 sisi : hati nuraniah, yaitu sesuatu yang halus yang hati yang merasa, mengerti, memahami dan mengetahui ia merupakan tempat bersemayamnya iman dan ilmu. dan hati jasmaniah adalah sepotong daging yang terletak di dada sebelah kiri, fugsiya untuk mengatur metabolisme tubuh/jasad.
Lalu di dalam hati nuraniah juga di sematkan 2 macam hawa nafsu, yaitu nafsu yang menuju jalan cahaya kebenaran (Mutmainah) dan nafsu yang menuju jalan kegelapan (lawammah). 2 nafsu ini akan menjadi jarum penentu arah kehidupan manusia. Sampai disini manusia sudah bisa dikatakan makhluk mandiri, namun bagi Allah kedua unsur ini belumlah cukup. Sebagai konsekuensi ditakdirkannya manusia sebagai pemimpin di muka bumi maka Allah membekali manusia dengan unsur ke 3 yaitu Ruh.
3.      Proses penyatuan ruh dan jasad/jasmani
Sebelum ruh ditiupkan oleh Allah kedala jasad manusia melalui prosesNya ketika jasad nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkan ruh untuk memasuki jasad nabi Adam asmaka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruhpun akhirya memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ketempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah :
“Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi jika kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar dengan terpaksa”.
Lalu ruh masuk melalui ubun-ubun kemudian turun sampai kebatas mata, selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke jari kaki. Ketika ruh sampai ke lutut maka Adam sudah tergesa-gesa ingin berdiri.
Sebagaimana firman Allah dalam Qs. 21 :37
“Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan”
Setelah Allah meniupkan ruhnya kedalam jasad tersebut di dalam ruhNya Allah memberikan suatu kelebihan tambahan mengenai kemampuan melihat, mendengar dan hati, bagian tambahan ini yang menjadi bagian kesempurnaan manusia karena Allah hanya menganugrahkannya kepada manusia tidak kepada makhluk lain namun kebanyakan manusia tidak menyadarinya.
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuh nya ruhNya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi kamu sedikit sekali bersyukur”.
Jadi setelah seluruh rangkaian pembentukan jasad yang sudah dilengkapi jiwa mulailah masuk unsur RuhNya kedalam jasad sampai tahap ini proses penyusunan jasad manusia sudah selesai dan di angap sudah sempurna kejadiannya. lalu Allah memerintah makhluk lain (malaikat dan iblis) untuk bersujud kepada Adam as.
“Dan apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan ruh-Ku kedalamnya maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud” (Qs. Al-hijr:29)
B.     Tahapan-tahapan Kelahiran Manusia Menurut Dalil Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an menyatakan prosespenciptaan manusia mempunyai 2 tahapan yang berbeda, yaitu :
a)      Primordial
Manusia pertama Adam as diciptakan dari al-tin (tanah),at-turab (tanah debu) min shal (tanah liat), min hamainmasnun (tanah lumpur hitam yang busuk, yang di bentuk Allah seindah-indahnya kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya kedalam diri manusia tersebut (Qs. Al-an’am : 2), (Al-hijr : 26,28,29), (Al-mu’minun : 12), (Arrum : 20), (Arrahman : 4)
b)      Biologi
Penciptaan manusia selanjutnya ialah melalui proses biologi Yng dapat di pahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (Nutfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nutfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim.Darah beku tersebut kemudian dijadikannya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Qs. Al-mu’minun 12-14). Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan muslim menyatakan bahwa ruh di hembuskan Allah AWT kedalam janin setelah ia mengalami perkembangan  40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah, dan 40 hari mudghah.
Penciptaan manusiadan aspek-aspeknya itu di tegaskan dalam banyak ayat beberapa di antaranya sebagai berikut:
§  Manusia tidak di ciptakan darimani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa)
§  Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi
§  Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah
§  Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim
§  setetes mani
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya, sperma-spermamelakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran sel reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sel sperma, gerakan menyapu dari dalam saluran reproduksi wanita dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. sel telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja. Artinya bahan manusia bukan hanya mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini di jelaskan dalam Al-Qur’an :
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? bukankah ia hanya setitik mani yang di pancarkan?” (Qs. Qiyyamah:36-37).
a.       Segumpal darah yang melekat di rahim
Setelah lewat 40 hari dari air mani tersebut Allah menjadikannya segumpal darah yang di sebut ‘alaqah.
“Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah”. (Qs. Al-alaq:2).
Ketika seperma laki-lakibergabung dengan sel telur wanita, terbentuk sebuah sel tunggal yang di kenal sebagai “zigot” , zigot ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hungga akhirnya menjadi “segumpal daging”. tentu aja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Tapi zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia akan melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. Pada bagian ini satu keajaiban penting dari Al-Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dari rahim ibu, Allah menggunakan kata ‘alaq, dalam Al-Qur’an arti kata “alaq” dalam bahasa arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
b.      Pembungkusan tulang oleh otot
Disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an bahwa dalam rahim ibu mulanya tulang-tulang berbentuk, dan selanjutnya di bentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.” Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (Qs. Al-mu’minun:14)
Para ahli embriologi beraggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat inibertentangan dengan ilmu pengetahuan.Namun penelitian canggih dengan mikroskop yang di lakukan dengan perkembangan tekhnologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Qur’an  adalah benar kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang di gambarkan dala ayat tersebut, pertama jaringan rawan embrio mulai mengeras, kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
c.       Saripati tanah dalam campuran air mani
Cairan yang di sebut mani tidak mengandung sperma saja, ketika mani di singgung Al-Qur’an, fakta yang di temukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukan bahwa mani itu di tetapkan sebagai cairan campuran “Dialah yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina”  (Qs 37:7-8).
C.     Tahapan-tahapan Perkembangan Manusia Menurut Dalil Al-Qur’an dan Hadits



BAB IV
KESIMPULAN  DAN PENUTUP




A.    Kesimpulan
Psikologi dari perkataan Yunani “Psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara Etimologi psikologi artinya ilmu mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa.
Psikologo Secara Terminologi
Menurut terminologi, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakikatnya asal usul proses bekerjanya dan akibat-akibat yang di timbulkan.
Jiwa dalam Bahasa Arab disebut Nafs, dan dalam Bahasa Yunani disebut Psyche yang di terjemahkan dengan jiwa atau souldalam Bahasa Ingris. Sedangkan roh biasanya di artikan dengan nyawa atau soirit.
Ibnu Qayyim al jauzy menyatakan pendapatnya, bahwa roh merupakan jisim nurani yang tinggi hidup bergerak menembus anggota-anggota tubuh dan menjalar di dalam diri manusia. Kalau tubuh sehat dan menerima bekas-bekas dari jisim halus ini maka ia akan tetap kekal berjalin dalam tubuh dan menghasilkan beberapa daya atau kemampuan rohaniah. Sebaliknya kalu tubuh itu rusak makaia melepaskan diri dan berpisah menuju alam arwah. akan tetapi roh tidak musnah, yang mati itu adalah jiwa. Jadi perbedaan jiwa dan roh adalah dari sifatnya.

B.     Penutup
Demikianlah makalah ini saya susun, diharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di masa mendatang





Daftar Pustaka


Adz Zaky, Hamdan iBakran. Psikologi Islam. Pajar Pustaka Baru:Yogyakarta. 2002
Sholeh, Abdurrahman, Pengantar Psikologi Dalam Perspektif Islam, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2009

1 comment:

Post Popular

Makalah Maulid Nabi Muhammad SAW 1

MAULID NABI MUHAMMAD SAW Diajukan untuk memenuhi   s alah satu tugas m ata p elajaran Sejarah Kebudayaan Islam ...