MAKALAH ISPA
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Alam
Di Susun Oleh :
AJENG SRI
REZEKI K
Kelas IX - B
PEMERINTAH
KABUPATEN GARUT
DEPARTEMEN AGAMA
MTsN 3 GARUT
2016
LEMBAR
PENGESAHAN
“ MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
ISPA “
ini disahkan pada tanggal oleh
:
Guru Mata Pelajaran Guru
Kelas
N. ENTIT ROHAETI, S.Pd.I
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan
Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah tugas dengan judul “Infeksi
Saluran Pernafasan Akut ” Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi tugas ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat
atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan tugas ini
dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi tugas ini
sehingga dapat memberikan manfaat.
Garut, .....................2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………..............................i
Daftar Isi
………………………………………………………...........................ii
Bab I. Pendahuluan
…………………………………………..............................1
Bab II. Pembahasan …………………………………………..............................3
Bab III. Penutup ……………………………………………….
..........................7
Daftar Pustaka ………………………………………………..............................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) di negara berkembang masih merupakan masalah kesehatan
yang menonjol, terutama pada anak. Penyakit ini pada anak merupakan penyebab
kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang tinggi. Angka kematian
ISPA di negara maju berkisar antara 10 -15 %, sedangkan di negara berkembang
lebih besar lagi. Di Indonesia angka kematian ISPA diperkirakan mencapai 20 %.
ISPA mempunyai manifestasi klinik bermacam-macam tergantung pada beberapa hal :
usia pasien, bagian saluran nafas mana yang terserang, ada atau tidaknya
kelainan paru yang mendasarinya, penyakit lain yang menyertai, mikroorganisme
yang menjadi penyebabnya, rute infeksinya (di komunitas / rumah sakit), daya
tahan tubuh pasien yang terkena. Dengan adanya keanekaragaman manifestasi
penyakitnya menimbulkan masalah terhadap pengenalan (diagnostik) dan
pengelolaan penyakit tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1. apakah
penyakit ispa itu?
2. apakah
penyebab penyakit ispa itu?
3.
bagimana tanda awal gejala ispa itu?
4.
bagaimana cara mengatasi penyakit ispa?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian penyakit ISPA
2.
Mengetahui penyebab penyakit ISPA
3.
Mengetahui tanda dan gejala penyakit
ISPA
Mengetahui cara mengatasi dan mengobati penyakit
ISPA
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
ISPA sering
disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah
ISPA adalah
infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru,
beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru.
Sebagian besar
dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan
tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan
menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
2. Tanda dan gejala ISPA
Pada umumnya
suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan
gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala
menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan
pernapasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka
dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih
tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan
yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam
kegagalan pernapasan.
3 . Penyebab Terjadinya ISPA
Lebih dari 300
jenis bakteri, virus, dan jamur. Bakteri penyebabnya antara lain dari genus streptokokus,
stafilokokus, pnemokokus, hemofilus, bordetella, dan korinebacterium. Virus
penyebabnya antara lain golongan mikovirus, adenovirus, koronavirus,
pikornavirus, mikoplasma, herpesvirus.
Bakteri dan
virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus
dan streptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan
menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
Biasanya bakteri
dan virus tersebut menyerang anak-anak usia dibawah 2 tahun yang kekebalan
tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga
menimbulkan risiko serangan ISPA.
Beberapa faktor
lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah
rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.
4.Faktor Resiko
a. Faktor
yang berkaitan dengan daya tahan tubuh (host) seperti umur, Jenis kelamin,
status gizi, imunisasi, dan asupan vitamin A.
b. Faktor
Lingkungan seperti perumahan (ventilas, lantai, dan
kamarisasi), kepadatan hunian, kebiasaan merokok, pendidikan Ibu,
dan sosial ekonomi.
c. Agent
seperti bakteri, virus dan jamur (Muluki M, 2003)
5. Penatalaksanaan
Penemuan dini
penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi
untuk mencapai dua dari tiga tujuan program (turunnya kematian karena pneumonia
dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada
pengobatan penyakit ISPA) .
Pedoman
penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit
ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus
batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang
bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang
pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA.
Penatalaksanaan
ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
Pencegahan dapat
dilakukan dengan :
• Menjaga
keadaan gizi agar tetap baik.
• Immunisasi.
• Menjaga
kebersihan perorangan dan lingkungan.
• Mencegah anak
berhubungan dengan penderita ISPA.
6.Pengobatan
Pengobatan
antara lain :
1. Suportif :
meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat,pemberian
multivitamin dll.
2. Antibiotik :
- Idealnya
berdasarkan jenis kuman penyebab
- Utama
ditujukan pada S.pneumonia,H.Influensa dan S.Aureus
- Menurut WHO :
Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin, Ampisillin, Penisillin
Prokain,Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin,
gentamisin.
- Antibiotik
baru lain : Sefalosforin,quinolon dll.
7. Gambar Tentang ISPA
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang
diuraikan diatas bahwa ISPA mempunyai variasi klinis yang bermacam-macam, maka
timbul persoalan pada pengenalan (diagnostik) dan pengelolaannya. Sampai saat
ini belum ada obat yang khusus antivirus. Idealnya pengobatan bagi ISPA
bakterial adalah pengobatan secara rasional. Pengobatan yang rasional adalah
apabila pasien mendapatkan antimikroba yang tepat sesuai dengan kuma penyebab.
Untuk dapat melakukan hal ini , kuman penyebab ISPA dideteksi terlebih dahulu
dengan mengambil material pemeriksaan yang tepat, kemudian dilakukan
pemeriksaan mikrobiologik , baru setelah itu diberikan antimikroba yang sesuai.
Kesulitan menentukan pengobatan secara rasional antara lain kesulitan
memperoleh material pemeriksaan yang tepat, sering kali mikroorganisme itu baru
diketahui dalam waktu yang lama., kuman yang ditemukan adalah kuman komensal,
tidak ditemukan kuman penyebab.
B. Saran
Semoga makalah
sederhana ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca makalah ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca terutama untuk mencegah terjadinya
penyakit ISPA.
DAFTAR PUSTAKA
1.
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.
2.
Lokakarya Dan Rakernas Pemberantasan Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut.
1992
3.
Doenges, Marlyn E . Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian perawatan pasien
4.
Alih bahasa I Made Kariasa. Ed 3. Jakarta: EGC.1999
5.
Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta
No comments:
Post a Comment