Makalah Analisis Novel
Ayat-ayat Cinta
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia
Di Susun Oleh :
IMAS RISMIYANTI
Kelas IX - E
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DEPARTEMEN AGAMA
MTsN 3 GARUT
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin,
segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul Analisis
Novel Ayat-ayat Cinta.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum
maksimal dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap
masukan, kritikan dan saran para pembaca untuk kesempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya, semoga
amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan darinya dengan
pahala yang setimpal dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kami dan juga
bagi pembaca sekalian.Amin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Garut,
.....................2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………..............................i
Daftar Isi
………………………………………………………...........................ii
Bab I. Pendahuluan
…………………………………………..............................1
Bab II. Pembahasan …………………………………………..............................6
Bab III. Penutup ……………………………………………….
.........................21
Daftar Pustaka
……………………………………………….............................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Yandianto
(2003:35), bahasa didefinisikan sebagai alat untuk berkomunikasi. Pendapat ini
diperkuat oleh Tarigan (1981:10) yang mengatakan bahwa bahasa dipergunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat dipandang sebagai suatu
kombinasi perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan serangkaian unsur-unsur
yang mengandung maksud dan tujuan, Tarigan (1981:11). Oleh karena itu, dengan
komunikasi dapat mempermudah dalam proses interaksi. Dengan kata lain, bahasa
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa
memiliki peran sentral dalam mengembangkan intelekutal, sosial, dan
emosional mahasiswa, Suharyati (2007:1). Dikatakan demikian karena dengan bahasa, masiswa akan
berupaya untuk menjaga hubungan dengan sesama individu ataupun dengan
lingkungan, sehingga dapat berdampak pada peningkatan intelegensi dan emosionalmahasiswa.
Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran yang mampu
merangsang mahasiswauntuk dapat meningkatkan komunikasi mahasiswa. Pembelajaran itu adalah
pembelajaran bahasa. Dengan pembelajaran bahasa ini diharapkan mampu
mempermudah mahasiswa dalam mengenal kepribadiannya, budayanya, dan budaya orang lain.
Budaya
diartikan sebagai pikiran, Yandianto (2003:56). Dengan demikian hasil budaya
merupakan hasil cipta atau pemikiran manusia. Salah satu hasil budaya yang
dapat ditemukan di masyarakat yaitu hasil sastra.
Menurut
Sumardjo dan K.M (1987:1), sastra didefinisikan sebagai karya dan
kegiatan seni yag berhubungan dengan ekpresi dan penciptaan. Sastra memiliki
fungsi sebagai penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan
atau kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan,
imajinasi dan ekpresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun
tertulis Suharyati (2007:2).
Dalam
perkembangan sastra Indonesia, hasil sastra memiliki ragam bentuk. Salah satu
bentuk karya sastra Indonesia adalah Novel. Novel memiliki kedudukan penting
dalam perkembangan sastra Indonesia. Perkembangan novel Indonesia pernah
mengalami masa keemasan pada jaman Balai Pustaka dan Pujangga Baru yang pada
waktu itu dikenal dengan istilah roman seperti yang diungkapkan Rosidi
(1991:9).
Pembelajaran
sastra yang baik tidak hanya diisi dengan penjelasan-penjelasan teori dan ilmu
sastra tetapi pembelajaran sastra harus mampu meningkatkan kompetensi
berbahasa mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat mengapresiasi karya sastra serta memahami makna sastra
itu sendiri, sehingga peserta didik akan termotivasi dan meningkatkan
kecintaan mahasiswa terhadap sastra.
Pembelajaran
sastra diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
memahami, menikmati, dan menghayati karya sastra, Depdiknas (Suharyati,
2007:2). Oleh karena itu, guru sebagai pendidik tidak hanya berperan sebagai
penyalur pengetahuan-pengetahuan sastra saja, tetapi harus mampu mengembangkan
pengetahuan tersebut dan membekali peserta didik dengan keahlian
mengapresiasikan sastra.
Seperti
yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa salah satu bentuk
karya sastra Indonesia adalah novel. Menurut Zaidan (2007:136),
novel diartikan sebagai jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar
rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang
dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik lisahan dan ragaan yang
menjadi dasar konvensi penulisan.
Dalam
novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik yang meiputi
tema, alur (cerita), penokohan (watak), latar (setting), amanat (pesan), sudut
pandang, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi unsur religi,
sosial, moral, politik, kebudayaan, ekonomi, pendidikan, sejarah, dan lain
sebagainya.
Penelitian
terhadap novel tujuannya untuk mengetahui seluk-beluk yang tersurat dalam novel
dan mengungkapkan unsur-unsur novel didalamnya seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.
B. Pembatasan Masalah
Bertolak
dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut,
1. Unsur sastra
yang dianalisis terbatas pada unsur intrinsik yang meliputi alur, pelaku, dan
latar novel dan ektrinsik
2. Novel yang
dianalisis terbatas pada novel yang berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya
Habiburrahman El Shirazy.
3. Penyusunan
model bahan ajar terbatas pada kompetensi dasar “Menjelaskan alur cerita,
pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan)”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan
batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan
masalah ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut,
1. Sejauh
manakah siswa memahami unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel
yang berjudul “Ayat
Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El
Shirazy.
2. Bagaimanakah
menyusun bahan ajar menganalisis unsur intrinsik novel dengan memanfaatkan
hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy.
D. Tujuan Penelitian
Secara
umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang unsur intrinsik
novel Indonesia.
Adapun
secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memperoleh gambaran tentang alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul
“Ayat Ayat Cinta”Karya Habiburrahman El Shirazy.
2. Menyusun
model bahan ajar dengan memanfaatkan hasil analisis unsur instrinsik alur
cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy
E. Manfaat
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi penulis dan pembaca.
1. Manfaat
bagi penulis
a. Manfaat administratif yaitu administrati penelitian yang penulis lakukan
bisa dijadikan salah satu syarat untuk memperoleh nilai.
b. Manfaat
teoritis yaitu menambah wawasan khususnya tentang masalah yang diteliti.
c. Manfaat praktis yaitu bertambahnya pengalaman dalam melakukan penelitian
khsusnya penelitian kualitatif tentang unsur intrinsik novel (asli atau
terjemahan)
2. Manfaat
bagi siswa
a. Mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
b. Menambah
keterampilan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
c. Menarik minat baca siswa terhadap karya sastra, (novel)
3. Manfaat
bagi pembaca
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam mempelajari unsur intrinsik dan ektrinsik suatu novel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita
pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh
para pembaca. Karya-karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga
berisi karya-karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk
sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada
masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada
kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa
disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut
agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga
memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel
adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah
novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan
hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan
pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan
pola-pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi
social, sedang novel hiburan cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social
lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia.
Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak
membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau
cepat-cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau definisi
novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut
pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi-definisi itu antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Novel
adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling
banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas
pada masyarakat.
2. Novel
adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social,
moral, dan pendidikan.
3. Novel
merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam
kehadiran sebuah karya sastra.
4. Novel
adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik.
B. Unsur-Unsur
Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut
adalah:
1. Unsur
Intrinsik
Unsur Intrinsik ini terdiri dari :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan
cerita novel.
b. Setting
Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita,
setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya.
c. Sudut Pandang
Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Pengarang
menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa
yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan
kata-katanya sendiri.
2) Pengarang
mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar
daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti
orang ketiga.
3) Pengarang
menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia
serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran
tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
d. Alur
/ Plot
Alur/plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak
secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan
alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan
peristiwa yang sedang berlangsung.
e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu
karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal.
f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominan dalam sebuah novel.
2. Unsur
Ekstrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi
pengarang, dan lain-lain, di luar unsur intrinsik. Unsur-unsur yang ada di luar
tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini akan membantu keakuratan
penafsiran isi suatu karya sastra.
Misalnya: Kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan
pengarang, latar belakang sosial pengarang, dsb.
a) Biografi
Pengarang:
HABIBURRRAHMAN EL SHIRAZY, LAHIR DI Semarang, pada hari Kamis, 30 september
1976. Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil
belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Maranggen, Demak di bawah
asuhan KH. Abdul Basir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke Kota Budaya
Surakarta untuk belajar di Madrasah aliyah Program khusus ( MAPK) Surakarta,
lulus pada tahun 1995 setelah itu melanjutkan pengembangan intelektualnya ke
Fak. Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar, Cairo dan
selesai pada tahun 1999. Telah merampunmgkan Postgraduate Diploma ( Pg. D ) S2
di The Institute for Islamic Studies in Cairo yang didirikan
oleh Imam al-Baiquri ( 2001 ). Profil karyanya pernah menghiasi beberapa koran
dan majalah, baik local maupun Nasional, seperti solo Pos, Republika, Annida,
saksi, sabili, Muslimah, dll.
Beberapa karya Kang Abik, baik yang sudah maupun akan terbit, Ketika
Cinta Berbuah Surga(Cetakan ke-2 MQS Publishing, 2005), Pudarnya
Pesona Cleopatra (Cetakan ke 2, Republika, 2005), Di Atas
Sajadah Cinta (Cetakan ke-3, Basmala, 2005). Sekarang merampungkan Langit
Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Dalam
Mihrab Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Dari beberapa novel yang sedang
dirampungkannya itu, setelah kesuksesan Ayat-Ayat Cinta yang meledak dan
fenomenal, Kang abik, memilih akan segera meluncurkan novel Ketika Cinta
Bertasbih terlebih dahulu. Novel ini diperkirakan setebal 500 halaman dengan
setting Mesir- Indonesia ini semoga lebih baik dan lebih berkah.
b) Waktu
Penciptaan : Negara Mesir Khairo Al-Azhar
c) Situasi
Penciptaan : Kebanyakan hal yang menyedihkan saat Fahri di tuduh memperkosa
seorang gadis Mesir yaitu Noura, saat Maria Terbaring di rumah sakit, saat
Fahri di Penjara dan terakhir saat Maria meninggal dunia.
d) Karya
Sejaman : tahun 2000, atau angkatan 2000
C. Unsur-unsur
Novel Sastra
Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa unsur
yang membedakan keduanya.
Unsur-unsur novel sastra serius adalah sebagai berikut:
1. Dalam
tema, Karya sastra tidak hanya berputara-putra dalam masalah cinta asmara
muda-mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk
menyempurnakan hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting
untuk sekedar menyusun plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya
berkembang diluar itu. Karya sastra : Tidak berhenti pada gejala permukaan
saja, tetapi selalu mencoba memahami secara mendalam dan mendasar suatu
masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan kematangan pribadi si
sastrawan sebagai seorang intelektual.
2. Kejadian
atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah
dialami oleh manusia mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal –
hal yang universal dan nyata. Tidak membicarakan kejadian yang arti ficial
(yang dibikin-bikin) dan bersifat kebetulan.
3. Sastra
selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada
konvensialisme, Penuh inovasi.
4. Bahasa
yang dipakai adalah bahasa standar dan bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsur-unsur sebagai berikut:
1. Tema
yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah
lain yang lebih serius.
2. Novel
terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem kehidupan
dan unsur-unsur novel lain.
3. Biasanya
cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita disusun dengan tujuan
meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan
permukaan kehidupan, dangkal, tanpa pendalaman.
4. Masalah
yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini.
Isi cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam
kehidupan nyata.
5. Karena
cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang rata-rata tunduk pada hukum
cerita konvensional, jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan
ini, sebab demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.
6. Bahasa
yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan
muda-mudi kontenpores di Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa
sehari-hari amat berpengaruh dalam novel jenis ini.
D. Nilai-nilai
yang terkandung dalam novel sastra
1. Nilai
Sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan
manusia lain.
2. Nilai
Ethik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya
dapat memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan
dihargai oleh para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang
pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.
3. Nilai
Hedorik
Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya
sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan
4. Nilai
Spirit
Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap
hidup dan kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang
tangguh percaya akan dirinya sendiri.
5. Nilai
Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus
membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.
6. Nilai
Kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat,
sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.
E. Jenis
Novel Hiburan
Jenis dari novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti:
1. Novel
detektif
2. Novel
romantis
3. Novel
misteri
4. Novel
Gothic
5. Novel
criminal
6. Novel science
fiction
Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel
hiburan ini jauh lebih banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak dibaca
orang sebagai pembaca untuk jenis novel hiburan ini jumlahnya amat banyak
karena sifatnya yang personal dan isinya hanya kenyataan semua dan gambaran
fantasi pengarang saja.
Novel hiburan juga menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita
percintaan yang sentimentil, sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel hiburan
ini juga diperhatikan oleh para kritisi yang menyangkut masalah komersialnya,
Novel ini gemari oleh semua golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai
orang dewasa, baik laki-laki maupun dewasa.
ANALISIS KAJIAN NOVEL AYAT-AYAT
CINTA
A. SINOPSIS
Sinopsis adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk
pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik
novel tersebut.
1. Analisis pendekatan struktural novel
ayat-ayat cinta
Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel 419 halaman
yang ditulis oleh seorang novelis muda Indonesia kelahiran 30 September 1976
yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir
dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu, novel iniseperti
novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah
karyaseni, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata novel ini merupakan
gabungan dari novel. Islami, budaya dan juga novel cinta yang banyak
disukai anak muda. Dengan kata lain, novel inimerupakan sarana yang tepat
sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang inginmengetahui lebih
banyak tentang Islam, khususnya buat para kawula muda yang kelak akanmenjadi
penerus bangsa.ayat-ayat cinta merupakan sebuah novel tentang seorang santri
salaf metropolis dan musafir yang haus ilmu.keindahan cinta dibangun
dibawah terang cahaya.
Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel ayat ayat cinta:
a) Tema cerita
Tema novel mengandung tema cinta manusia pada
manusia dan cinta manusia kepada Tuhan dan Rasul-Nya yang diwujudkan dengan
cara teguh menjaga keimanan berdasarkan petunjuk-Nya.Ini adalah novel sastra
yang berhasil memadukan dakwah, tema cintayang romantis dan latar belakang
budaya suatu bangsa.
b) Setting
cerita
Cerita ini terjadi di Kairo mesir Al-azhar
(Negara Mesir Benua Afrika). flat, Masjid, Restoran, Metro, Penjara Rumah
sakit, Alexsandria.
c) Plot/Alur
Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju.
Yaitu alur yang peristiwanya berurutan mulai dari cerita awal hingga
akhir.
Contoh: Cerita seseorang mulai dari kecil hingga dewasa
d) Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah:
1. Dalam
merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang
tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2. Semakin
banyak ilmu atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak
pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati yang
sabar dan yakin akanada hikmanya.
B. HASIL ANALISIS
Tokoh-tokoh dan Perwatakan dalam novel ayat-ayat cinta
1. Fahri
bin Abdullah Shiddiq
Fahri adalah sosok pria yang menjadi idaman para
wanita dan direbutkan empat orang perempuan. Ia baik, sopan, bertanggung jawab,
penolong, rajin, Pintar, sabar, terencana, tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong,
sholeh, aktifis, pintar dalam memimpin, lurus, penuh dengan target. Ia sangat
menjunjung tinggi ajaran agama yang dianutnya.
2. Maria
Maria adalah seorang gadis Mesir yang manis,
sopan dan baik budi pekertinya, Ceria, Suka bergurau, rajin, Pintar, tapi
fisiknya lemah, manja tertutup.Ia adalah seorang gadis beragama kristen koptik
yang aneh dan unik, karena walaupun Maria itu seorang non-muslim ia mampu
menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran dengan baik yang belum tentu
seorang Muslim mampu melakukannya, sifat unik Maria adalah suka mendengar
adzan. Maria adalah seorang nasrani yang sangat mengagumi Islam.
3. Aisyah
Aisyah adalah wanita yang kaya. Ia mempunyai
perusahaan dan warisan dariorangtuanya, Orangnya lembut, sabar, ikhlas,
terencana, pintar, sholehah, serba mewah.
4. Noura
Noura adalah seorang gadis yang malang, selalu
menderita, tersiksa dan teraniayah, Orangnya tertutup, sulit di tebak, pintar,
tapi dia kejam, emosi, pendiam. noura di awal cerita sifatnya baik kemudian ia
berubah menjadi licik dan memfitnah fahri karena ia sakit hati karena cintanya
ditolak..
5. Bahadur
Bahadur adalah seorang yang terkenal dengan
julukan si Muka dingin karena ia selalu berperangai kasar kepada siapa saja
bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura, ia juga seorang
pemabuk. Bahadur mempunyai watak yang keras dan bicaranya sangat kasar,
Nouralah yang selalu menjadi sasaran kemarahannya. Bahadur juga dikenal amat
kejam.
6. Nurul
Nurul adalah sosok wanita Indonesia sejati. Ia
sangat keibuan, sopan tutur katanya, baik sifatnya, rajin, pintar, pemalu tidak
terbuka, kaku, emosi, dan sholeh.
7. Keluarga
Kristen Koptik
Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame
Nahed, dan duaorang anak mereka.
Maria dan Yousef,mereka adalah tetangga Fahri.
Keluarga ini mempunyaitoleransi yang tinggi Walau keyakinan dan aqidah mereka
berbeda, namun antara keluarga Fahri(Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin
hubungan yang sangat baik. Keluarga ini sangat akrab dengan
Fahri terutama Maria. Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri
dkk dan juga bersifat penolong.
8. Syaikh Utsman Abdul Fattah
seorang Syaikh yang cukup tersohor di seantero
Mesir.
kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sab’ah (membaca Al-Qur’an dengan
riwayat tujuh imam)
9. Ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Syaikh Utsman
sangat selektif dalam memilih murid.
10. Ashraf
Ashraf adalah seorang pemuda mesir yang juga
seorang Muslim ia sangat benci kepadaAmerika.
11. Allicia
Seorang wartawan dari Amerika yang rasa ingin tau
nya besar terhadap agama islam.iadatang ke Mesir untuk menelitih lebih dalam
tentang islam.
12. Madame Syaima
Madame syaima adalah istri bahadur, ibu tiri dari
noura. Ia seorang ibu yang berhati lembut merasa kasihan, iba dan pembela
Noura.
C. Ringkasan cerita
Dalam novel ayat-ayat cinta menceritakan sosok
mahasiswa S2 Universitas Al Azhar, Cairo Mesir. Ia berasal dari Indonesia.
Mahasiswa itu bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq. Fahri telah berada di Mesir
selama tujuh tahun. Ia telah berhasil menyelesaikan S1-nya dengan baik dan
sekarang sedang melanjutkan S2. Fahri adalah sosok pria yang menjadi idaman
para wanita. Iabaik, sopan, bertanggung jawab. Selama hidup di mesir, Fahri
menyewa sebuah flat sederhanabersama keempat temannya yaitu Saiful, Rudi,
Hamdi, dan Misbah. Fahri dipercasya menjadi kepala rumah tangga yang mengatur
dsan bertanggung jawab atas flat dan teman-temannya.Flat yang Fahri tempati
berjumlah enam tingkat. Flat Fahri terletak di lantai tiga. Untuk sampai ke
flatnya harus menaiki anak tangga yang begitu banyak karena disana tidak
terdapat lift. Bagi Fahri, flat adalah tempat berbagi suka dan duka setelah
masjid. Di flatnya itu pula, fahri berkenalan dengan gadis kristen koptik
bernama Maria, mahasiswa universitas Cairo. Ia anak sulung Tuan Boutros
Rafael Girgis. Berasal dari keluarga besar Girgis. Flat Maria berada tepat
diatas flat Fahri dan teman-temannya. Keluarga Maria memang sangat baik kepada
Fahri dan teman-temannya. Bahkan hubungan Maria dan Fahri bisa dibilang dekat.
Seringkali Maria menitip sesuatu kepada fahri. Maria juga senang memberi
makanan atau minuman kepada Fahri.Menurut Fahri, Maria adalah gadis yang baik
dan unik. Dibilang unik karena Maria adalah seorang nasrani yang sangat
mengagumi Islam. Ia juga hafal dengan surat Maryam dan surat Al-Maidah. Pernah
suatu kali saat Fahri dan Maria sedang berada di dalam metro, Maria menunjukkan
kepada Fahri jika ia bisa mengaji. Maria juga tahu tata cara mengaji yang didahului dengan membaca ta’awudz dan
basmalah. Meskipun Maria beragama Islam, ia meyakini bahwa Al-Quran adalah kitab yang paling banyak dibaca orang.
Al-Quran juga sangat dimuliakan dan dihargai daripada kitab-kitab lainnya.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah:
1. Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan
rintangan yang menghadang tujuanyang hedak di capai tidak akan berjalan dengan
mulus.
2. Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima
atau di dapat, maka semakin banyak pulahambatan, godaan yang haris di lewati
dan di pecahkan dengan hati yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
a) Bahasa
yang digunakan sungguh indah dan mudah dimengerti.
b) Novel
ini mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan
sangat bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
c) Dapat
memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang negeri seribu menara, Mesir.
d) Novel
ini bukan sekedar novel cinta dan religi, tetapi juga novel politik, novel
fiqih, novel budaya, dan novel dakwah.
2. Kekurangan
untuk kategori novel islami, terdapat beberapa bahasa yang dianggap agak
terlalu vulgar.
3. Kebermanfaatan
Sungguh novel yang sangat menakjubkan! Novel ini mampu memberikan siraman
rohani pada jiwa yang kering. Selain sebagai hiburan, dengan membaca novel ini
kita dapat memperluas wawasan kita tentang kehidupan di Mesir. Kisah percintaan
di dalamnya pun tidak sembarang menceritakan kisah cinta. Tidak seperti
sinetron kebanyakan saat ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan karya tulis
yang berjudul “Novel Ayat Ayat Cinta)” ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Konsep
pacaran dalam Islam sebenarnya tidak ada. Namun, bukan berarti Islam tidak
mengatur umatnya dalam pergaulan antar lawan jenis. Diantara konsep yang
ditawarkan adalah konsep taaruf.
2. Diantara
adab bergaul yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman yaitu menjaga mata dan
tangan dari hal-hal yang mampu membangkitkan nafsu syahwat.
3. Dari
analisis yang dilakukan penulis terhadap pemikiran Habiburrahman El-Shirazy
dalam novel ayat ayat cinta tentang pacaran dalam islam, maka dapat ditarik
kesimpulan:
a. Melalui novel ayat ayat cinta, Kang Abik menyadari telah terjadi salah
persepsi tentang konsep pacaran yang terjadi di dunia remaja saat ini dan ingin
merubah pergeseran paradigma tersebut.
b. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran paradigma pacaran di kalangan remaja di antaranya:
i. Kurangnya sosialisasi tentang gaya pacaran yang sehat.
ii. Memudarnya nilai-nilai luhur budaya.
iii. Kurangnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman
pendidikan agama.
pendidikan agama.
B. SARAN
Adapun saran yang penulis berikan ialah :
1. Diharapkan
para pembaca makalah ini dapat lebih mengenal dan mengetahui
akan penokohan yang ada dalam makalah ini.
2. Hendaknya
mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup
para pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan kelak.
3. Hendaknya
dapat meneladani sifat tokoh utama dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
M.dkk.(1986).Buku Materi Pokok Kesusastraan.Jakarta:Karunika
Majid,
A.(2006).Perencanaan Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro,
B.(2007).Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Rosidi,
A.1991.Ikhtisar Sejarah Sastra.Bandung:Angkasa
Suharyati,
N.S.(2007). Analisis Unsur Sastra Novel Pelabuhan Hati Karya Titis
Basino
No comments:
Post a Comment