LAPORAN
HASIL STUDY TOUR
MUSIUM TRANSPORTASI LAUT
TAMAN MINI INDONESIA INDAH
(TMII) JAKARTA
Diajukan sebagai
salah satu syarat
Mengikuti ujian
Ujian Akhir Nasional di MAN Cisewu
Tahun pelajaran
2014-2015
Disusun oleh :
·
GUNTARA
·
KARSILAH
·
KOKOM KOMARIAH
·
WINDA NURMALASARI
·
WULAN SARI
·
YESI OKTAVIANI
·
YOSEP MUNTOHAR
·
YULIA RAHMAWATI
·
YANTO HERDIANA
KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN GARUT
MADRASAH ALIYAH NEGERI CISEWU
2014/2014
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini disahkan pada tanggal .........., ............................,
2014
oleh
Wali Kelas
Effendi,S.Pd.i
Nip:
|
Pembimbing
DRA.
Sarikah,M.M.Pd
Nip:
|
Mengetahui
Kepala Madrasah Aliyah Negeri Cisewu
Drs. Dindin Suteja,M.M
NIP:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
karya tulis ini dapat diselesaikan dengan lancar. Adapun tujuan dari karya
tulis ini adalah untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun
2014-2015. Disadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari bapak dan ibu guru serta pihak lainnya. pada
kesempatan ini ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam karya tulis ini, di antaranya :
1. Bapak DRS. Dindin Suteja,M.M
selaku Kepala MAN Cisewu,
2. Bapak Effendi,S.Pd.i
selaku Wali Kelas,
3. Ibu DRA. Sarikah,M.M.Pd
selaku Pembimbing,
4. Dewan guru serta staf administrasi MAN Cisewu yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan juga arahan demi kesempurnaan karya tulis ini,
5. Orang tua yang telah
memberikan bantuan dan dukungan moral maupun materil,
6. Semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan karya tulis ini,
Penulis menyadari bahwa
karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun
senantiasa penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis
ini.
Akhirnya penulis berharap,
semoga karya tulis ini dapat menjadi
bermanfaat serta dapat memenuhi fungsi yang diharapkan dan berguna bagi
pembangun ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Amin Ya Roball Alamin.
Cisewu, November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN .............................................................
KATA
PENGARTAR .................................................................
DAFTAR ISI
.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................
1.1 Latar Belakang
.............................................................................
1.2 Rumusan Masalah
........................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
.....................................................
BAB II
HASIL TINJAUAN ........................................................
2.1 Pengertian Transportasi
Laut ........................................................
2.2 Sejarah Transportasi
Laut ............................................................
2.3 Perkembangan
Transportasi Laut ................................................
2.4 Jenis-Jenis Transportasi
laut ........................................................
2.5 Manfaat Transportasi
Laut ...........................................................
2.6 Pengaruh Transportasi
Laut terhadap lingkungan ........................
BAB III PENUTUP ....................................................................
3.1 Kesimpulan
.................................................................................
3.2 Saran-Saran .................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau-pulau
di Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-laut di antara pulau-pulaunya.
Laut bukan pemisah, tetapi pemersatu berbagai pulau, daerah dan
kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar pulau , antar pantai,
kesatuan Indonesia dapat terwujud. Pelayaran yang menghubungkan
pulau-pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus pemersatu bangsa dan Negara
Indonesia. Sejarah kebesaran Sriwijaya atau Majapahit menjadi bukti nyata bahwa
kejayaan suatu Negara di nusantara hanya bisa dicapai melalui keunggulan Laut.
Karenanya, pembangunan industry pelayaran nasional sebagai sektor strategis,
perlu diprioritaskan agar dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar
global. Karena nyaris seluruh komoditi untuk perdagangan internasional diangkut
dengan menggunakan sarana dan prasarana transportasi Laut, dan menyeimbangkan
pembangunan kawasan (antara kawasan timur Indonesia dan barat) demi kesatuan
Indonesia, karena daerah terpencil dan kurang berkembang (yang mayoritas berada
dikawasan Indonesia timur yang kaya sumber daya alam) membutuhkan akses ke
pasar dan mendapat layanan, yang seringkali hanya bisa dilakukan dengan
transportasi Laut.
Pelayaran
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan diperaiaran, kepelabuhan,
serta keamanan dan keselamatannya. Secara garis besar pelayaran dibagi menjadi
dua yaitu pelayaran niaga (yang terkait dengan kegiatan komersial) dan
pelayaran Non Niaga (yang terkait dengan kegiatan non komersil seperti
pemerintahan dan bela Negara).
Transportasi Laut pertama
kali digunakan pada tahun 1823 pada masa Hindia
BelandaTranportasi
laut merupakan salah satu alat transportasi di lautan yang berguna sebagai
pembawa barang-barang, manusia ,
juga bisa membawa kendaraan lain seperti motor dan mobil. Transportasi Laut digunakan
sampai sekarang.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
karya tulis ini penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
itu Transportasi Laut ?
2.
Bagaimana
sejarah Transportasi Laut ?
3.
Bagaimana
perkembangan Transportasi Laut ?
4.
Apa
saja jenis-jenis Transportasi Laut ?
5.
Apa
manfaat dari Transportasi Laut ?
6.
Bagaimana
pengaruh dari Transportasi Laut ?
1.3
Maksud dan Tujuan Penulisan
a.
Untuk mengetahui
tentang Transportasi Laut
b. Untuk mengetahui sejarah dan
perkembangan transportasi laut
c. Untuk mengetahui jenis-jenis dan
manfaat transportasi laut
d.Untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti Ujian Akhir Nasional Tahun pelajaran 2014-2015.
e.Menambah wawasan dan khazanah dibidang
ilmu pengetahuan
f.Menambah inspirasi dibidang
Transportasi Kelautan
BAB
II
HASIL
KUNJUNGAN
2.1 Pengertian Transportasi Laut
Kamus
besar bahasa Indonesia mendefinisikan Kapal sebagai kendaraan pengangkut
penumpang dan barang dilaut. Sedang didalam Undang-undang pelayaran , kapal
didefinisikan kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu. Yang digerakan
dengan tenaga angin, tenaga mekanik dan lainnya. ditarik atau ditunda, termasuk
kendaraan yang berdaya dukung dinamis. Kendaraan dibawah permukaan air dan
bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
Transportasi laut merupakan sarana yang penting di dalam aktifitas
hubungan antara masyarakat dari pulau yang satu dengan pulau yang lainnya, hal
ini juga menyebabkan bahwa bangsa indonesia mendapat julukan sebagai bangsa
pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah Nusantara.
Bukti-bukti
yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal sebagai
sarana penting dalam transportasi laut, seperti pembuatan perahu Pinisi yang dilakuan oleh bangsa
Makassar di Sulawesi Selatan.
2.2 Sejarah
Transportasi Laut
|
|
Industri
perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal.
Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industry yang merancang dan membangun
kapal sebagai sarana transportai laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran Laut
Nasional Indonesia (PT.Pelni). Industri
kapal Indonesia dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan ini merupakan
sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pendirian perusahaan kapal masa
pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini
dimunculkan oleh Gubernur jendral Hindia Belanda V.D. Capellen.
Nama perusahaan itu adalah NV.Nederlandsch Indische Industrie.
Pada tahu8n 1849, sarana perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai
terwujud di daerah Ujung, Surabaya. Namun, pada tahun1939 pemerintah Hidia
Belanda mengganti nama menjadi Maarine Estabilishment (ME). ME
berfungsi sebagai sebuah paberik pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada masa
kedudukan Jepang, ME tidak berubah fungsi dan tetap menjadi bengkel reparasi dn
perbaikan kapal-kapal Angkatan Laut Jepang dibawah pengawasan Kagiun.
Tetapi pada masa perang kemerdekaan, ME kembali dikuasai Belanda dan baru
diserahkan kepada Indonesia pada 27 Desember 1949. Sejak saat itu, nama
perusahaan kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Pada tahun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum)
PAL Tiga tahun kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk badan uasaha Perum PAL diubah
menjadi perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie (saat itu
menjadi Mentri Riset dan Teknologi). PT. PAL memproduksi berbagai jenis kapal,
mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang, tugboat, tanker,
kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT PAL adalah kapal Baruna
Jaya VIII.
2.3 Perkembangan Transportasi Laut
Sementara
itu upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam bidang trasportasi laut
antara lain merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada,
seperti pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang, perbaikan
pelabuhan-pelabuhan laut, terminal peti kemas dan dermaga-dermaga. hal itu
bertujuan untuk lebih memperlancar lalu lintas antar pulau, meningkatkan
perdagangan domestik dan internasional Indonesia.
Perkembangan
trasportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi
tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi kapal angkut
penumpang yaitu Palindo jaya 500. kapal tersebut diluncurkan pertama kali pada
bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang sarana trasportasi
laut yang lebih cepat dan aman. Dengan demikian, kegiatan trasportasi laut akan
berdampak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Teknologi pembuatan kapal di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat setelah mendapat pengaruh asing. Dari para
pelaut asing itulah bangsa Indonesia memperoleh tambahan pengetahuan teknologi
navigasi dan pelayaran, sehingga akhirnya Indonesia memiliki Idustri kapal yang
modern.
2.4
Jenis-Jenis Transportasi Laut
Kapal layar
Kapal layar adalah kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar yang
memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Konstruksi Kapal ini umumnya
terbuat dari kayu dan cukup lama digunakan sebagai tulang pungung pelayaran
baik bersifat sipil maupun militer sampai penemuan mesin uap dan kapal
besi/baja pada abad ke 19 seiring dengan ramainya Revolusi Industri yang
dipelopori oleh Inggris melalui penemuan mesin uap oleh James Watt.
Kapal Uap
Kapal
uap kecil di Jerman yang masih digunakan untuk tujuan Pariwisata Setelah
pembuatan kapal layar makin berkembang dan kebutuhan berlayar yang lebih cepat
mulai dirasakan, sedangkan kapal layar mempunyai berbagai keterbatasan maka
kemudian kapal uap kemudian menjadi primadona transportasi baru.
Kapal motor
Mesin
kapal motor moderen
Kapal motor (bahasa Inggris : motor ship atau motor
vessel)pembakaran dalam, adalah kapal yang digerakkan dengan mesin
biasanya menggunakan mesin diesel dua tak ataupun mesin diesel empat tak. Untuk
meningkatkan effisiensi mesin kapal biasanya mesin diperlengkapi dengan turbo
charger (meningkatkan tekanan kerja mesin) dan intercooler agar mesin pembakaran
didalam ruang bakar lebih sempurna.
Kapal Nuklir
Kapal
niaga Rusia yang masih beroperasi sampai saat ini
Kapal nuklir adalah kapal yang digerakkan oleh tenaga nuklir yang
dihasilkan reaktor nuklir yang ditempatkan didalam kapal. Karena alasan
keselamatan dan politik kapal nuklir saat ini tidak digunakan untuk kapal sipil
tetapi hanya digunakan untuk kebutuhan militer. Memang ada beberapa kapal yang
digunakan oleh sipil yaitu kapal Arktika class NS 50 Let Pobedy sebagai kapal
yang digunakan untuk penelitian di kutup, beberapa kapal niaga yang dibangun
seperti kapal Sevmorput dari Rusia. Karena alasan kemanusiaan kapal-kapal niaga
nuklir banyak yang di pensiunkan bahkan Kapal NS Mutsu, Japan, 1970–1992 tidak pernah
digunakan untuk mengangkut muatan sampai akhirnya penggerak nuklir digantikan
mesin diesel.
2.5 Manfaat
Transportasi Laut
Menurut Utamo,
transportasi memiliki fungsi dan manfaat yang terklasifikasi menjadi beberapa
bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu
melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the
promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klasifikasi
yaitu:
1.
Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
2.
Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya pelayanan untuk perorangan atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi, Perjalanan untuk bersantai, Memendekkan jarak, Memencarkan penduduk.
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya pelayanan untuk perorangan atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi, Perjalanan untuk bersantai, Memendekkan jarak, Memencarkan penduduk.
3.
Manfaat Politis
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.
4.
Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.
2.6 Pengaruh Transportasi Laut Terhadap
Lingkungan
A. Sumber Bahan Pencemar
Menurut Mukhtator (2002), bahan pencemar yang masuk ke
lingkungan laut berasal dari berbagai sumber :
.a. Limbah Pengerukan. Pengerukan,
terutama untuk kegiatan navigasi dan pelabuhan, merupakan aktivitas manusia
yang terbesar dalam melimpahkan bahan-bahan buangan ke dalam laut. Kebanyakan
bahan kerukan (dredgespoils) diambil dari daerah pelabuhan yang biasanya
sudah sangat tercemar oleh sampah-sampah pemukiman, bahan organik, dan sisa
buangan industri termasuk logam berat dan minyak.
b.
Limbah Eksplorasi dan Produksi Minyak. Kegiatan operasi indutri minyak
lepas pantai mengakibatkan beban pencemaran yang serius pada lokasi tertentu,
mulai dari pencemaran panas, kekeruhan akibat padatan terlarut, sampai dengan
pencemaran panas, kekeruhan akibat padatan terlarut, sampai dengan pencemaran
kimiawi dari bahan organik dan logam-logam berbahaya. Beberapa limbah yang
berbahaya dihasilkan, seperti “drilling mud” dan “cutting mud”
yang sangat beracun, “produce water”(air yang ikut terisap bersama minyak),
“drill cutting”(buangan sisa pengeboran), “drilling fluids”(cairan
kimia untuk membantu proses pengeboran), “flaring smoke”(asap
pembakaran) sampai tumpahan minyak.
c. Tumpahan
minyak. Tumpahan minyak, disengaja maupun tidak merupakan sumber pencemaran
yang sangat membahayakan. Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari kapal
tanker yang mengalami tabrakan atau kandas, atau dari proses yang disengaja
seperti pencucian tangki halas, transfer minyak antarkapal maupun kelalaian
awak kapal. Umumnya cemaran minyak dari kapal tanker berasal dari pembuangan
air tangki balas. Sebagai gambaran, untuk tanker berbobot 50.000 ton, buangan
air dari tangki balasnya mencapai 1.200 barel.
d. Limbah Radioaktif.
Sisa bahan radioaktif umumnya sekarang banyak disimpan dalam tempat-tempat
penyimpanan di daratan. Beberapa diantaranya ditenggelamkan ke dasar laut yang
dalam. Dari kebocoran tempat-tempat penyimpanan inilah kemungkinan akan terjadi
pencemaran bahan radioaktif di laut.
e. Cemaran Panas. Kehidupan d
laut umumnya sangat peka terhadap perubahan suhu air. Suhu tinggi di laut dapat
menyebabkan peneluran dini, migrasi ikan yang tidak alami, penurunan oksigen
terlarut, atau kematian binatang laut. Air pendingin (Cooling water)
dan effluent dari beberapa industri dibuang ke lingkungan laut
pada suhu yang tinggi daripada lingkungan laut itu sendiri. Begitu juga dengan
penggunaan air laut untuk pendingin pembangkit nuklir yang meningkat dengan
cepat. Satu unit pembangkit nuklir memerlukan sekitar 1 milyar gallon air per
hari. Dan ini sangat berbahaya apabila tidak direncakan dengan baik, termasuk
air pendingin yang dikembalikan ke laut pada suhu lebih tinggi 11-200C
dibanding suhu air laut normal.
f. Limbah dari Kapal.
Kegiatan operasional tersebut dapat berupa pembersihan tangki-tangki baik
secara rutin maupun untuk pengedokan, pembuangan kotoran yang ada di saluran
got kapal, pembuangan air ballast , termasuk juga sampah dan
limbah minyak dari mesin kapal. Semua kapal yang beroperasi diwajibkan memiliki
penampung limbah.
.
Dari
berbagai macam-macam sumber bahan pencemaran di laut, yang paling besar
dampaknya adalah sumber dari tumpahan minyak. Sedangkan sumber bahan pencemar
di daerah muara sungai porong adalah aliran sungai dan aktivitas kapal.
Banyaknya aktivitas kapal yang mengaliri muara sungai karena sebagian warga
memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan yaitu sebagai tempat rekreasi bagi
penunjung yang sekedar melihat laut lepas karena muara sungai porong langsung
menuju laut Jawa. Sedangkan di sekitar muara sungai masih terdapat rumah-rumah
warga yang membuang limbah domestik di aliran sungai tersebut sehingga dapat
mencemari laut.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Transportasi laut merupakan bangunan
terapung di atas permukaan laut, yang digerakan dengan tenaga angin, tenaga
mekanik dan lainnya . Transportasi laut sangat bermanfaat bagi hubungan
masyarakat antar pulau.
Perkembangan Transportasi Laut semakin
berkembang dari masa ke masa selain dari perkembangan jaman, perkembangan
transportasi laut didapat dari orang-orang asing yang bernelayan ke wilayah
indonesia maupun sebaliknya dari wilayah indonesia ke negara-negara
luar.Transportasi Laut memiliki jenis-jenis yang beragam dalam bentuknya
seperti kapal layar, kapal uap , kapal motor , kapal nuklir.
Adapun manfaat dari Transportasi Laut
yaitu merupakan usaha jasa angkutan yang memiliki beberapa bidang usaha
seperti usaha bongkar muat barang ,
menunjang kelancaran proses kegiatan angkutan , juga menjadi proses daya saing
dalam perdagangan .Dan pengaruh dari transportasi laut seperti limbah
pengerukan, limbah ekplorasi dan produksi minyak mentah dan pengoboran
langsung, tumpahan minyak di tengah lautan, limbah radioaktif, cemaran panas
dan limbah dari pembersihan tangki-tangki kapal yang sangat berbahaya bagi alam
, iklim , juga kehidupan disekitar pantai.
3.2
Saran-Saran
Diharapkan setelah membaca karya tulis
ini , pembaca bisa lebih memahami dan mengetahui tentang Transportasi Laut.
Agar dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan harus mendapat
perhatian dari pemerintah.
Mengawasi dan menjaga perkembangan
transportasi laut yang termasuk salah satu hal terpenting dalam perhubungan di
jalur laut. Karena dengan menjaga dan mengawasi hal-hal tersebut akan
mengurangi resiko yang terjadi pada
transportasi laut. Sebaiknya pihak pemerintah kelautan yang bertanggung jawab
terhadap keamanan transportasi laut memperbanyak pemeriksaan terhadap kelayakan
pemakaian transportasi laut. Untuk meningkatkan kualitas keamanan terhadap
penumpang juga fasilitas-fasilitas lainnya agar menjaga suasana tetap kondusip.
Kritik dan Saran yang sifatnya membangun
penulis harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment